Sabtu, 07 Oktober 2017

ETIKA, PROFESI DAN PROFESIONALISME


1.                  
            ETIKA, PROFESI DAN PROFESIONALISME
   


            Definisi Etika
            Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanyaberkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasaLatin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti jugaadat  kebiasaan atau  cara hidup seseorang dengan  melakukan perbuatanyang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etikadan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan seharihari  terdapat  perbedaan,  yaitu  moral  atau  moralitas  untuk  penilaianperbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistemnilai-nilai yang berlaku.

Definisi Etika menurut para ahli

DR. James J. Spillane SJ
      Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan perilaku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya dan perilaku seorang pada orang lain.

Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Etika adalah suatu pengetahuan yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.

2.                  Definis Profesi dan Profesionalisme
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau  keterampilan  dari  pelakunya.  Biasanya  sebutan  “profesi”  selalu dikaitkan dengan  pekerjaan atau  jabatan  yang dipegang oleh seseorang, akan  tetapi  tidak  semua  pekerjaan  atau  jabatan  dapat  disebut  profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui  pendidikan  dan  pelatihan  yang  dikembangkan  khusus  untuk  itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat  awam  adalah  sebuah  profesi  sudah  pasti  menjadi  sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir  semua  orang  menganggap  bahwa  pekerjaan  dan  profesi  adalah sama.
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan  kemampuannya  secara  terus  menerus.  “Profesionalisme” adalah  sebutan  yang  mengacu  kepada  sikap  mental  dalam  bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan  meningkatkan  kualitas  profesionalnya.  Alam  bekerja,  setiap  manusia dituntut  untuk  bisa  memiliki  profesionalisme  karena  di  dalam profesionalisme  tersebut  terkandung  kepiawaian  atau  keahlian  dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian  atau elemen. Profesionalisme  juga  bisa  merupakan  perpaduan  antara  kompetensi  dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

3.                  Definisi Etika Profesi
Etika profesi menurut keiser adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.

1.                  Menurut pendapat kalian kepakaran teknik industri !
Kepakaran dalam teknik industri adalah mengatur suatu jalan nya perusahaan dari input sampai output. Teknik industri mampu merencanakan, menjalankan dan mengendalikan suatu masalah agar hasil yang didapatkan lebih optimal. Teknik industri mampu menganalisis masalah-masalah yang terjadi dan memberikan suatu solusi yang dapat memperbaiki permasalahan tersebut. Pemahaman teknik industri sangatlah luas berdasarkan ilmu pengetahuan yang dipelajari dari biaya yang mendukung, material, alat dan mesin, manusia dan yang lainnya yang mendukung seluruh kerja dari suatu perusahaan.

2.           Tuliskan karakter tidak ber etika menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari beri 3 contoh dan analisa.
1. Berbicara dengan suara keras didepan banyak orang dengan pembicaraan yang tidak penting. Seharusnya sebelum kita mengeluarkan suara keras, harus melihat situasi sekeliling kita apabila dilakukan di depan banyak orang dengan pembicaraan yang tidak ada makna dan tujuannya maka seharusnya tidak dilakukan.

2. Bercanda pada saat sholat di masjid. Bercanda pada saat sholat akan mengganggu konsentrasi orang lain yang sedang melakukan ibadah dan dapat mengakibatkan munculnya suatu permasalahan akibat orang tersebut kesal dengan tingkah laku seseorang yang mengganggu orang lain untuk ibadah.

3. Mahasiswa tidur didalam kelas ketika ada dosen sedang mengajar. Penyebab mahasiswa tertidur didalam kelas akibat terlalu lelah akibat aktivitas malam hari, tidur yang terlarut malam yang mengakbatkan mahasiwa tersebut tidur dan tidak dapat mendengarkan dosen yang sedang menerangkan, maka perlu adanya pengaturan pola istirahat yang cukup agar saat mahasiwa masuk ke kelas ke adaan  tubuh siap untuk menerima semua mata kuliah yang diajarkan.

2.                  Tuliskan aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja beri 3 contoh dan analisa
1. Menghina dan menghujat hasil pekerjaan orang lain karena pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. Meskipun hasil pekerjaan tersebut mengecewakan, namun kita tidak boleh menghujat atau menghina hasil pekerjaan tersebut seharusnya kita memberikan motivasi dan masukan gar lebih semangat dan mengerjakan dan menperbaiki kembali hasil kerja yang tidak sesuai yang nanti nya hasil pengerjaannya lebih optimal.

2. Tidak datang tepat waktu saat bekerja dan dibiarkan begitu saja tanpa adanya teguran dari atasan. Seharusnya atasan juga harus memantau kinerja karyawan karena dapat merugikan perusahaan dari segi waktu. Atasan harus menindak lajutkan perbuatan tersebut dengan sanksi-sanksi yang membuat mengerti bahwa waktu sangatlah berharga yang harusnya tugas dapat terselesaikan tapi malah tugas menumpuk karena waktu pengerjaannya di ambil oleh keterlambatan yang diperbuat.

3. Tidur saat jam kerja yang menyebabkan tugas idak terselesaikan tepat waktu. Memberikan sanki yang tegas terhadap karyawan yang tidur saat jam kerja agar karyawan mengatur pola tidur yang tidak terlarut malam dan karyawan pun tidak kurang tidur dan siap untuk bekerja.

Sumber :
http://www.unhas.ac.id/~rhiza/arsip/kuliah/ETIKA_PROFESI/DOKUMENTASI/Etika_n_Profesi.pdf


           Nama : Imas Mashitoh
           Kelas : 4ID11
N        NPM  : 35414232
           Tugas : 1 Etika Profesi 

Rabu, 08 Maret 2017

PENGARUH MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN DAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANUSIA

Definisi Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbale balik baik itu positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.

Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.

Definisi Lingkungan
          Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Macam Sumber Alam Sumber daya alam dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
§  Sumber alam berupa makhluk hidup (sumber alam biotik). Meliputi hewan, tumbuhan sumber ini mempunyai sifat dapat memperbaruhi dirinya, artinya dapat memperbanyak diri dengan cara berkembang biak.
§  Sumber daya alam berupa benda tak hidup ( sumber daya abiotik) Sumber alam abiotik tidak mempunyai kemampuan memperbanyak diri  atau bertambah banyak. Contoh sumber daya alam abiotik yaitu: minyak bumi, barang tambang atau mineral seperti batu bara, tembaga, nikel dan lain-lain.

Sehubungan dengan sifat sumber  Alam tersebut diatas maka hendaknya manusia bijaksana dalam penggunaannya, ksususnya terhadap sumber daya alam abiotik. Kita ketahui bahwa adanay sumber alam abiotik yang terbatas. Sekali kita menghabiskan sumber alam tersebut, maka habislah sudah persediaan yang terdapat dalam kerak bumi. Dengan kata lain manusia harus menghemat persediaan sumber alam abiotik agar bumi dapat lebih lama lagi mendukung kehidupan dipermukaan bumi ini. Apalagi kalau kita lihat bahwa pertumbuhan penduduk masih terus berlangsung sehingga dengan sendirinya akan sumber alam tersebut akan meningkat pula.


Pengaruh manusia terhadap lingkungan
Segala jenis aktivitas yang dilakukan oleh manusia pastila memiliki pengaruh terhadap lingkungan disekitarnya. Perhatikan saja di daerah perkotaan dimana poplasi manusia lebih banyak dan aktivitas yang meeka lakukan lebih beragam daripada mereka yang hidup di daerah pedesaan. Beragam aktivitas manusia tersebut secara perlahan akan memberikan dampak positif maupun negatif terhadap perubahan alam lingkungan hidup di mana mereka tinggal. Kebanyakan pengaruh yang dihasilkan oleh manusia terhadap lingkungannya berdampak negatif meskipun tidak sedikit juga perilaku ramah lingkungan yang dilakukan oelh manusia guna memperbaiki alam lingkungan hidupnya. Perilaku  manusia yang berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem  yang mengakibatkan beberapa dampak buruk.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut: 

1.     Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion).
2.             Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota.
3.          Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi
4.   Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor.
5.   Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
6.             Penebangan Liar dan pembakaran hutan
7.             Perburuan Hewan
8.             Penggunaan Pestisida
9.             Pembangunan Pabrik
10.         Penambangan Liar

Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain: 

1.    Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.
2.        Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3.        Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.
4.    Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
5.       Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup. 

 Pengaruh lingkungan terhadap manusia

Peranan lingkungan yang menguntungkan manusia
1.             Apabila manusia tidak merusak lingkungan maka lingkungan akan memberikan kenikmatan karena ekosistem akan terjaga dan kepunahan flora dan fauna akan berkurang.
2.             Apabila manusia tidak lingkungan maka mengurangi terjadinya bencana alam yang diakibatkan ulah manusia seperti banjir dan lain-lain.
3.             Keanekaragaman biota akan muncul dengan berbagai jenis biota.
4.             Apabila manusia sekarang tidak merusak maka penerusnya pun akan hidup dengan senang karena kelangsungan hidupnya masih terpenuhi.

Peranan lingkungan yang tidak menguntungkan terhadap manusia
1.        Banyaknya kerusakan yang mengakibatkan manusia susah untuk memenuhi kelangsungan hidup.
2.   Banyaknya flora dan fauna yang punah sehingga keseimbangan ekosistem sudah tidak dapat berjalan. Sehingga banyak kebutuhan pangan yang rusak.
3.        Banyaknya bencana alam yang mengakibatkan banyaknya jumlah korban kematian.
4.  Kekurangan oksigen karena hutan-hutan telah ditebang atau dibakar secara liar yang mengakibatkan banyaknya polusi udara dan mengakibatkan banyaknya manusia yang terkkena penyakit.





Senin, 02 Januari 2017

Secondary Data

Secondary Data Analysis:
A Method of which
the Time Has Come

Kemajuan teknologi telah menyebabkan sejumlah besar data yang telah dikumpulkan, disusun, dan diarsipkan, dan yang sekarang mudah diakses untuk penelitian. Sebagai Hasilnya, memanfaatkan data yang ada untuk penelitian menjadi lebih umum, dan karena itu analisis data sekunder. Sedangkan analisis sekunder adalah fleksibel dan dapat dimanfaatkan dalam beberapa cara, itu juga merupakan latihan empiris dan metode sistematis dengan prosedural dan langkah-langkah evaluatif, seperti dalam mengumpulkan dan mengevaluasi data primer. analisis data sekunder adalah metode yang layak untuk memanfaatkan dalam proses penyelidikan saat prosedur yang sistematis diikuti dan menyajikan aplikasi penelitian ilustrasi memanfaatkan analisis data sekunder dalam penelitian ilmu perpustakaan dan informasi.

1. Perkenalan
Dalam waktu di mana sejumlah besar data sedang dikumpulkan dan diarsipkan oleh peneliti di seluruh dunia, kepraktisan memanfaatkan data yang ada untuk penelitian menjadi lebih umum. analisis data sekunder adalah analisis data yang dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan utama lain. Pemanfaatan data yang ada ini memberikan pilihan yang layak bagi para peneliti yang mungkin memiliki waktu dan sumber daya yang terbatas. Analisis sekunder merupakan empiris latihan yang menerapkan prinsip-prinsip penelitian dasar yang sama sebagai studi memanfaatkan data primer dan memiliki langkah-langkah yang harus diikuti seperti metode penelitian. Ini kertas menegaskan bahwa analisis data sekunder adalah metode yang layak untuk memanfaatkan dalam Proses penyelidikan saat proses sistematis diikuti. Makalah memberikan kontribusi ini untuk pembahasan analisis data sekunder sebagai metode penelitian untuk perpustakaan dan ilmu informasi (LIS) dan menggunakan studi pustakawan sekolah AS untuk menjelaskan dan menggambarkan proses, manfaat, dan keterbatasan dalam melakukan Penyelidikan menggunakan metode analisis data sekunder.


Analisis 2. Data Sekunder Defining
Konsep analisis data sekunder pertama kali muncul dengan diskusi Glaser ini re-analisis data "yang awalnya dikumpulkan untuk keperluan lain"  namun tetap ada kelangkaan literatur yang secara khusus membahas Proses dan tantangan melakukan penelitian analisis data sekunder. Hakim (1982) mendefinisikan analisis sekunder sebagai "setiap analisis lebih lanjut dari dataset yang ada yang menyajikan interpretasi, kesimpulan atau pengetahuan tambahan untuk, atau berbeda dari, yang disajikan dalam laporan pertama tentang penyelidikan secara keseluruhan dan hasil utamanya ". sebagian besar penelitian dimulai dengan penyelidikan untuk belajar apa yang sudah diketahui dan apa yang masih harus dipelajari tentang topik melalui meninjau sumber sekunder dan investigasi lain sebelumnya telah dilakukan di wilayah tertentu dari bunga. Sekunder analisis data mengambil satu langkah ini lebih lanjut, termasuk peninjauan sebelumnya Data yang dikumpulkan di daerah tertentu. Sedangkan analisis data sekunder adalah fleksibel pendekatan dan dapat dimanfaatkan dalam beberapa cara, itu juga merupakan latihan empiris dengan langkah-langkah prosedural dan evaluatif, hanya karena ada dalam mengumpulkan dan mengevaluasi data primer (Doolan & Froelicher, 2009). analisis data sekunder tetap merupakan teknik penelitian di bawah-digunakan di berbagai bidang, termasuk LIS. Mengingat ketersediaan semakin data yang dikumpulkan sebelumnya untuk peneliti, itu adalah penting untuk lebih mendefinisikan analisis data sekunder sebagai penelitian sistematis metode. Namun, beberapa kerangka kerja yang tersedia untuk memandu peneliti saat mereka melakukan analisis data sekunder.

Proses Analisis Sekunder
Dalam melakukan penelitian, daerah penyelidikan dan pertanyaan penelitian menentukan metode yang peneliti berikut. Metode penelitian terdiri bagaimana peneliti mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data dalam penelitian. Analisis sekunder adalah metode sistematis dengan prosedural dan langkah-langkah evaluatif, namun ada kekurangan literatur untuk menentukan proses tertentu, Oleh karena itu makalah ini mengusulkan sebuah proses yang dimulai dengan pengembangan pertanyaan penelitian, maka identifikasi dataset, dan menyeluruh evaluasi dataset. Prosedur ini digambarkan oleh studi penelitian LIS di yang peneliti diselidiki pustakawan sekolah sebagai pemimpin dalam teknologi integrasi.

Mengembangkan Pertanyaan Penelitian
Kunci untuk analisis data sekunder adalah untuk menerapkan pengetahuan teoritis dan keterampilan konseptual untuk memanfaatkan data yang ada untuk mengatasi pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, langkah pertama dalam proses ini adalah untuk mengembangkan pertanyaan penelitian. Itu Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki enabler dan hambatan yang sekolah pustakawan mengalami memberlakukan peran kepemimpinan dalam integrasi teknologi.

Mengidentifikasi Dataset yang
Sebagian besar penelitian dimulai dengan penyelidikan untuk belajar apa yang sudah diketahui dan apa yang masih harus belajar tentang topik terkait dan mendukung sastra, tetapi juga harus mempertimbangkan data yang dikumpulkan sebelumnya pada topik. Data mungkin sudah eksis yang dapat dimanfaatkan dalam mengatasi pertanyaan penelitian. Dalam kasus ini penelitian mendalam kajian literatur dari bidang minat dilakukan memeriksa pekerjaan sebelumnya dan saat ini para ahli di lapangankepustakawanan sekolah dan teknologi. Melalui tinjauan literatur lainnya peneliti tentang topik ini diidentifikasi, seperti lembaga dan pusat penelitian yang telah melakukan penelitian terkait. Penelitian terbaru dan temuan dari atas sekolah peringkat program persiapan perpustakaan diidentifikasi dan dikaji, seperti adalah disertasi di bidang pustakawan teknologi, kepemimpinan, dan sekolah. Akhirnya, jaringan informal lokal juga dapat memberikan informasi berharga di menentukan apa penelitian saat ini sedang dilakukan (Magee, Lee, Giuliano, & Munro, 2006). Hal ini sangat relevan di bidang kepustakawanan sekolah, yang merupakan komunitas yang sangat terhubung. Peneliti memiliki manfaat dari jaringan informal, bahwa dia adalah bagian dari tim yang bekerja di latar belakang penelitian dan survei konstruksi untuk studi kemudian saat oleh Kemitraan untuk Memajukan Perpustakaan Media (PALM) Center di Florida State University (FSU). penelitian survei asli jarang menggunakan semua data yang dikumpulkan dan ini tidak terpakai Data dapat memberikan jawaban atau perspektif yang berbeda untuk pertanyaan atau masalah lainnya (Heaton, 2008, Johnston, 2012; Smith, 2008), namun kunci untuk menggunakan yang sudah ada Data survei secara efektif untuk menemukan jawaban yang bermakna adalah cocok antara pertanyaan penelitian dan dataset. Dalam studi ini, pertanyaan penelitian cocok dengan bahwa dari studi asli karena kedua penelitian difokuskan pada pustakawan sekolah dan kepemimpinan teknologi. Hubungan peneliti dengan primer peneliti, membuatnya sadar bahwa data yang dikumpulkan dari pertanyaan pengalamatan membolehkan dan menghambat untuk kepemimpinan dalam integrasi teknologi belum dianalisis atau dilaporkan. Menemukan bahwa data ini cukup akan mengatasi nya pertanyaan penelitian dan metode utama pengumpulan data adalah tepat cocok untuk penelitiannya, keputusan itu dibuat untuk memanfaatkan yang ada survei data untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian yang berbeda dari ditanya dalam riset asli.

Mengevaluasi Dataset yang
Setelah dataset yang muncul layak dalam menangani persyaratan awal dibahas di atas terletak, langkah berikutnya dalam proses ini adalah evaluasi dataset untuk memastikan kesesuaian untuk topik penelitian. Keuntungannya adalah bahwa data sudah ada dalam beberapa bentuk dan dapat dievaluasi untuk kesesuaian dan kualitas sebelum penggunaan aktual (Stewart & Kamins, 1993). Stewart dan Kamins (1993) mengusulkan pendekatan reflektif untuk mengevaluasi data dalam "mode bertahap". mengikuti langkah-langkah evaluatif harus diikuti untuk menentukan pertandingan sesuai dataset untuk penyelidikan penelitian dan memastikan kongruensi, kualitas penelitian primer dan dataset yang dihasilkan: (a) apa yang tujuan dari penelitian ini; (B) yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi; (C) informasi apa yang sebenarnya dikumpulkan; (D) kapan informasi yang dikumpulkan; (E) bagaimana itu informasi yang diperoleh; dan (f) bagaimana konsisten informasi yang diperoleh dari satu sumber dengan informasi tersedia dari sumber lain (Stewart & Kamins, 1993). Peneliti itu diberikan akses ke dan dimanfaatkan semua dokumentasi pada pengumpulan data, informasi yang ditemukan dalam publikasi, dan berkonsultasi dengan peneliti dari studi utama untuk menyelesaikan evaluasi ini.

Apa tujuan dari penelitian ini?
Hal ini penting untuk menentukan Tujuan dari proyek asli yang diproduksi data karena ini dapat mempengaruhi banyak faktor seperti populasi yang ditargetkan, sampel yang dipilih, kata-kata pertanyaan pada survei, dan konteks umum penelitian. Hal ini juga penting untuk mengetahui tentang lembaga atau individu (s) yang mengumpulkan informasi dan kesamaan atau perbedaan tujuan penelitian antara peneliti dan peneliti merenungkan analisis sekunder. Peneliti memiliki manfaat dari hubungan profesional dengan peneliti yang melakukan penelitian asli dan melalui mempertahankan kontak adalah mengetahui rahasia informasi dalam tentang proses pengumpulan data. Penelitian asli dicari untuk mengkarakterisasi kegiatan integrasi teknologi pemimpin pustakawan sekolah di Untuk menjawab pertanyaan penelitian: "Apa peran kepemimpinan sekolah pustakawan dalam integrasi teknologi? "Tujuan penelitian secara keseluruhan untuk meningkatkan pendidikan pustakawan sekolah masa depan bertepatan dengan sekunder peneliti tujuan. Namun, dalam hal ini analisis data sekunder memungkinkan peneliti untuk menganalisis dataset asli untuk menjawab pertanyaan yang berbeda; dalam hal ini, apa yang mengaktifkan atau menghalangi praktek-praktek ini.

Siapa yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi?
Dalam menyikapi Pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi sekunder Peneliti lagi memiliki manfaat hubungan dengan tim penelitian utama. Namun, dia melakukan penyelidikan para peneliti utama latar belakang dan proyek-proyek penelitian sebelumnya menemukan bahwa primer penyidik ​​dihormati peneliti akademis, dan memiliki reputasi untuk keunggulan dalam integritas penelitian.

Informasi apa sebenarnya dikumpulkan?
Sangat penting untuk sekunder peneliti memiliki akses ke dokumentasi yang memadai dari penelitian utama, termasuk protokol dan prosedur diikuti dalam pengumpulan data. Tim peneliti utama terus dokumentasi rinci yang memberikan bukti pengumpulan data-hati dan konsisten. Dokumentasi, instrumen survei, dan temuan yang dipublikasikan dikonsultasikan, menemukan bahwa survei terdiri dari tiga bagian dan mengumpulkan data sebagai berikut: 30 pertanyaan demografis; 60 Laporan skala Likert pada integrasi teknologi praktek; dan tiga terbuka pertanyaan yang meminta responden untuk membahas hambatan, enabler, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi praktek kepemimpinan mereka (Everhart, Mardis, & Johnston, 2012).

Kapan informasi yang dikumpulkan?
Dalam penelitian setiap saat ketika data dikumpulkan harus dipertimbangkan. Data survei mungkin berusia beberapa tahun sebelum dirilis dan tersedia untuk digunakan oleh orang lain. Di daerah yang berkaitan dengan teknologi, seperti dalam penelitian ini, waktu bingkai pengumpulan data adalah yang terpenting (Boslaugh, 2007). Peneliti melihat untuk data yang terkait dengan pustakawan sekolah sebagai pemimpin teknologi yang tidak lebih dari tiga tahun. Para peneliti FSU melakukan penelitian primer dan dikumpulkan Data selama musim semi, musim panas, dan musim gugur 2009, membuat data ini pada waktu itu, yang berurusan terbaru dengan topik ini.

Apa metodologi yang digunakan dalam memperoleh data?
"Kualitas dari data sekunder tidak dapat dievaluasi tanpa pengetahuan tentang metodologi digunakan ketika mengumpulkan data "(Stewart & Kamins, 1993, hal. 25). Itu Peneliti sekunder harus berpengetahuan metode utama juga. Di mengevaluasi data yang ada, masalah dengan metode survei termasuk survei instrumen harus dipertimbangkan. Tim peneliti utama mengembangkan Pustakawan Teknologi Kepemimpinan Survey sekolah (PALM, 2009), karena tidak ada instrumentasi ada di daerah ini. Salah satu kelemahan dari memanfaatkan sekunder Data adalah bahwa peneliti sekunder sering harus puas asli alat ukur dan karena itu harus mengevaluasi dan membuat penilaian atas instrumentasi (Clarke & Cossette, 2000). Meskipun peneliti itu terlibat dalam membangun instrumen survei dalam penelitian primer, tinjauan pustaka dan dokumentasi dari proses ini dikonsultasikan ke alamat validitas dan reliabilitas masalah (Magee et al., 2006). Akhirnya, dalam mengevaluasi bagaimana data asli dikumpulkan, peneliti meneliti bagaimana isu-isu seperti sampling, tingkat respons, tanggapan yang hilang, dan bias ditangani di riset asli (Kiecolt & Nathan, 1985).

Pengelolaan data primer.
Ini adalah wajib untuk sekunder Analis peneliti untuk mendapatkan semua dokumentasi proses dan protokol diikuti oleh peneliti utama, termasuk kuesioner, semua coding bahan, dan publikasi yang berkaitan dengan data. Akhirnya, adalah penting bahwa peneliti sekunder memiliki akses ke dataset baku untuk melakukan baru analisis dan untuk mempertimbangkan dan memperhitungkan semua kemungkinan tersebut kekhawatiran (Boslaugh, 2007; Stewart & Kamins, 1993). Peneliti itu izin untuk akses ke dataset baku dan semua pendukung dokumentasi.

Bagaimana konsisten informasi yang diperoleh dari satu sumber dengan informasi yang tersedia dari sumber lain?
Hal ini bermanfaat untuk memiliki beberapa sumber untuk meningkatkan kepercayaan temuan, apakah itu adalah bahwa dua atau lebih sumber sampai pada kesimpulan yang sama untuk perbandingan atau bahwa mereka tidak, memberikan pilihan untuk kontras. Dalam kasus penelitian ini, tidak ada data lain yang serupa terletak di topik ini sangat khusus, sehingga analisis ini adalah mustahil. Diskusi: Kekuatan dan Keterbatasan Analisis Sekunder Penelitian LIS Keuntungan utama yang terkait dengan analisis sekunder costeffectiveness yang dan kenyamanan menyediakan. Sejak orang lain telah mengumpulkan data, peneliti tidak harus mencurahkan sumber daya keuangan untuk pengumpulan data. ketika baik data sekunder yang tersedia, peneliti dapat memperoleh akses ke dan memanfaatkan tinggi kualitas yang lebih besar dataset, seperti yang dikumpulkan oleh studi atau lembaga yang didanai melibatkan sampel yang lebih besar dan mengandung luasnya cukup besar. Sampel yang lebih besar lebih representatif dari populasi sasaran dan memungkinkan untuk validitas yang lebih besar dan Temuan lebih digeneralisasikan (Smith, 2008;. Smith et al, 2011). Akses ke ini jenis data menyediakan kesempatan bagi semua peneliti, bahkan pemula atau Peneliti didanai, karena menyamakan peluang dan kapasitas untuk penelitian empiris (Hakim, 1982) dalam penelitian LIS. Penggunaan set data yang ada dapat mempercepat laju penelitian karena beberapa paling memakan langkah dari proyek penelitian yang khas, seperti waktu pengembangan pengukuran dan pengumpulan data dieliminasi (Doolan & Froelicher, 2009). Dalam LIS daerah penelitian, seperti informasi dan teknologi yang terus berubah, memanfaatkan data yang ada memungkinkan proyek untuk menjadi selesai dan temuan yang diproduksi jauh lebih cepat, dan oleh karena itu pengembangan dan kontribusi pengetahuan baru terjadi pada waktu yang tepat sebelum mereka dianggap tanggal oleh lapangan. Selain itu, di daerah kebijakan informasi, memanfaatkan data yang ada dapat memungkinkan peneliti untuk menjawab pertanyaan penting yang sensitif terhadap waktu kebijakan terkait cepat (Magee et al., 2006). analisis data sekunder memberikan banyak kesempatan untuk melanjutkan penelitian LIS melalui replikasi, re-analisis dan re-interpretasi penelitian yang ada. Saya t menyediakan peneliti dengan kesempatan untuk terlibat dalam pekerjaan untuk menguji ide-ide baru, teori, kerangka kerja, dan model desain penelitian. Namun ada pertimbangan metodologis unik ketika memanfaatkan data yang ada untuk menyelidiki pertanyaan penelitian baru dan menghasilkan pengetahuan baru. Yang paling diakui batasan untuk analisis data sekunder pendekatan metode adalah "Melekat dalam alam" di bahwa data dikumpulkan untuk tujuan lain (Boslaugh, 2007, hal. 4).
Karena data tidak dikumpulkan untuk menjawab spesifik masalah pertanyaan penelitian peneliti dapat timbul. Spesifik informasi yang peneliti ingin memiliki mungkin tidak telah dikumpulkan; atau data mungkin belum dikumpulkan di wilayah geografis yang menarik, di tahun peneliti akan memilih, atau pada populasi tertentu yang merupakan fokus dari kepentingan (Boslaugh, 2007; Doolan & Froelicher, 2009). Dalam proyek ini peneliti dihindari beberapa perangkap umum sering terkait dengan analisis sekunder dengan berpartisipasi dalam penelitian utama rencana desain dan kemudian memastikan kecocokan antara pertanyaan penelitiannya dan data yang ada melalui proses yang dijelaskan sebelumnya. Namun, signifikan Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa pengenal sekolah dikumpulkan di primary studi yang tidak tersedia untuk peneliti karena alasan kerahasiaan. Itu pengidentifikasi sekolah terhubung ke peserta, karena pengenal sekolah yang dihapus dari dataset, untuk memastikan semua peserta tetap anonim sesuai dengan perjanjian persetujuan asli. Oleh karena itu, mata pelajaran tidak bisa dihubungi untuk pertanyaan tindak lanjut dan data tambahan yang tidak dapat dikumpulkan. Sementara kurangnya kesempatan untuk tindak lanjut atau pengumpulan data tambahan dari peserta telah terbukti menjadi batasan dalam memajukan penelitian ini, Adalah penting bahwa analisis data sekunder mematuhi kondisi persetujuan dari Penelitian asli (Heaton, 2008). Kelemahan utama kedua menggunakan data sekunder adalah bahwa sekunder peneliti tidak berpartisipasi dalam proses pengumpulan data dan tidak tahu persis bagaimana hal itu dilakukan. Oleh karena itu, peneliti sekunder tidak tahu seberapa baik hal itu dilakukan dan jika data dipengaruhi oleh masalah seperti rendah tingkat respon atau kesalahpahaman responden dari pertanyaan survei tertentu. Oleh karena itu peneliti harus mencari informasi ini melalui cara lain seperti dokumentasi prosedur pengumpulan data, laporan teknis, dan publikasi (Boslaugh, 2007;. Dale et al, 1988; Kiecolt & Nathan, 1985). Di penelitian ini peneliti berada di posisi yang kurang menguntungkan karena dia tidak berpartisipasi dalam pelaksanaan proses pengumpulan data. Untuk mengatasi masalah ini peneliti dimanfaatkan dokumentasi dari studi asli, informasi dari temuan yang dipublikasikan, dan konsultasi dengan aslinya peneliti utama dan statistik. Memastikan pertandingan antara penelitian pertanyaan dan data yang ada dan mengikuti proses, seperti yang diusulkan, untuk berhati-hati Pemeriksaan reflektif dan evaluasi kritis dari data, dapat menghindari sebagian keterbatasan analisis data sekunder.



Kesimpulan
Analisis data sekunder menawarkan manfaat metodologi dan dapat berkontribusi Penelitian LIS melalui menghasilkan pengetahuan baru (Heaton, 2008, Johnston, 2012; Smith, 2008). Tujuan keseluruhan dari metode ini adalah sama dengan orang lain, untuk berkontribusi pengetahuan ilmiah melalui menawarkan perspektif alternatif; saya t hanya berbeda dalam ketergantungan pada data yang ada. peneliti LIS harus mengambil keuntungan dari data berkualitas tinggi yang tersedia dan mempertimbangkan potensi nilai dalam memperoleh pengetahuan dan memberikan wawasan ke dalam berbagai masalah LIS dengan memanfaatkan metode analisis data sekunder. Namun, analisis sekunder sukses data membutuhkan proses yang sistematis yang mengakui tantangan memanfaatkan data yang ada dan alamat yang berbeda karakteristik analisis sekunder. Proses diusulkan dari aplikasi ini dalam penelitian LIS menyediakan proses yang sistematis yang mencakup langkah-langkah untuk berusaha untuk menghindari kemungkinan keterbatasan. Dalam waktu di mana jumlah besar data yang dikumpulkan, disusun, dan diarsipkan oleh para peneliti di seluruh dunia sekarang lebih mudah diakses, waktunya telah pasti datang untuk data sekunder analisis sebagai metode yang layak untuk penelitian LIS.

referensi :

http://www.qqml.net/papers/September_2014_Issue/336QQML_Journal_2014_Johnston_Sept_619-626.pdf