Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi
dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan
energi untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang
diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan
pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial
serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa.
Setiap dan semua komponen/sub-sistem
merupakan komponen yang harus dikuasai dalam melakukan 3 tugas utama seorang
teknik industri:
1.
Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif
mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan
sistem. Sistem disini tidak hanya berupa sistem pabrik atau organisasi, tetapi
dapat berupa pula merancang sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang
multidisiplin, multiapproach dan multidimensi.
2.
Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar
manajemen mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen.
Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara
tepat aturan, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus
dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya meningkatkan/manajemen menunjukkan
kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan
adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kemampuan analisa, berfikir
sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
3.
Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian
langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan
sistem. Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh ke
depan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Penterjemahan konsep ini
contohnya adalah manajemen proyek, design for maintenance, design for
manufacture, design for six sigma (DFSS) dsb. yaitu sebuah konsep perancangan
yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan bahkan
pengontrolan kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar
dalam kualitas optimal.
Saat
ini Teknik Industri UI telah memiliki secara resmi 5 laboratorium dan sedang
mengembangkan 2 laboratorium baru, laboratorium tersebut adalah Lab Faktor
Manusia (Ergonomic Center) Lab Faktor Manusia mengembangkan keilmuan faktor
manusia yang merupakan salah satu tonggak keilmuan dasar di teknik industri.
Salah satu pusat penelitian yang dikembangkan adalah Ergonomic Center yang
diresmikan pada tahun 2010. Beberapa bidang penelitian ergonomi yang dapat
diterapkan pada Ergonomic Center yang diharapkan dapat berkontribusi bagi
kepentingan industri, antara lain:
- · Assessment & Cognitive Ergonomics dan Auditory Systems Research dengan fasilitas pendukung yang tersedia berupa: Accoustics & Hearing System.
- · Displays & Controls, Human-Computer Interaction, dan Industrial Ergonomics & Biomechanics Research dengan fasilitas pendukung yang tersedia berupa: Eye Tracker
- · User-Centric Innovations in Design Research dengan fasilitas pendukung yang tersedia berupa: 3D Body Scanner
- · Motion Economy dan Safety Engineering Research dengan fasilitas pendukung yang tersedia berupa: Motion Capture System dan Heat-Cold Environment Room
- Ergonomic Center juga didukung dengan berbagai sarana pendidikan dan penelitian lainnya seperti: Aplikasi Jack Human Modelling, Micro-Lab Spirometer, berbagai instrumen peralatan pengukuran yang sangat presisi dari Larson Davis, Smart Sensor, Baseline, Procomp, dan Lafayette Intruments, dan memiliki lebih dari 10 unit high-end Workstation yang siap membantu para mahasiswa dan peneliti dalam pengolahan data dan penelitian.
Secara keilmuan, Teknik Industri Universitas
Indonesia sendiri telah dianggap memiliki berbagai keunikan dan kekuatan yang
berbeda dibandingkan Teknik Industri lainnya di Indonesia. Dua guru besar
Teknik Industri yang dimiliki telah diakui sebagai peneliti di bidang sistem
produksi dan data mining. Terdapat tiga laboratorium yang memiliki fasilitas
dan keunggulan riset yang unik di Teknik Industri di Indonesia, yaitu
Laboratorium Ergonomi, Produk Desain dan Inovasi serta Laboratorium Rekayasa
Pemodelan dan Simulasi Sistem. Jika dipetakan maka setiap peminatan telah
memiliki dukungan laboratorium yang kuat seperti terdaftar pada pemetaan
Dukungan Sarana dan Sumber Daya Manusia dalam Setiap Peminatan
Peminatan Laboratorium
Departemen
Inovasi dan Ergonomi (IE) Lab. Desain Produk dan Inovasi
Lab. Faktor Manusia – Ergonomic Center
Sistem Produksi dan Logistik (SPL) Lab. Sistem Manufaktur
(Laboratorium
sistem manufaktur mengembangkan keilmuan tentang sistem produksi dan operasi.
Secara rutin laboratorium ini melakukan 2 permainan pembelajaran berbasis
simulasi, yaitu kanban game dan PPIC game. Saat ini laboratorium sistem manufaktur
juga menjadi tempat sementara rencana pengembangan laboratorium desain produk,
yang telah memiliki Color 3D Rapid Prototyping Printer Z-Printer, yang mampu
membuat sebuah prototype produk dari desain CAD. Lab ini juga telah memiliki
AutoCAD Inventor, Mechanical Desktop serta NX6 untuk melakukan product design.)
Manajemen Industri (MI) Lab. Sistem
Informasi & Pengambilan Keputusan
Rekayasa Sistem (RS) Lab. Rekayasa Pemodelan dan Simulasi
Sistem
Rekayasa Data dan Kualitas (RDK) Lab Kualitas dan Rekayasa Reliabilitas